Sebab-Sebab Terjadinya Penyimpangan Agama
Syaikh Nashir bin Abdil Karim Al ‘Aql
Hal-hal yang menjadi sebab menyimpangnya kelompok-kelompok sesat dari jalan sunnah itu banyak, diantaranya:
- Allah ‘Azza Wa Jalla memang telah menguji hamba-Nya dengan keburukan ataupun dengan kebaikan. Sebagaimana firman-Nya:
وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan” (QS. Al Anbiya: 35)
- Apa yang terjadi itu memang sudah sunnatullah pada hamba-Nya.
وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ
“mereka senantiasa berselisih pendapat.Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabb-mu” (QS. Huud: 118-119)
- Mengikuti hawa nafsu, prasangka dan mengikuti jalan setan.
- Fanatik golongan dan fitnah
- Adanya da’i-da’i yang mengajak pada kesesatan. Juga tasyabbuh kepada orang kafir serta kagum pada cara beragama mereka dan kagum jika berkumpul bersama mereka
- Taqlid buta. Sebagaimana perkataan mereka:
بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا
“kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami” (QS. Al Baqarah: 170)
- Menerima agama-agama dan firqah-firqah sesat serta kaum yang bobrok. Sebagaimana telah dikabarkan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam hadits shahih:
لتتبعن سنن من كان قبلكم شبراً بشبر، وذراعاً بذراع..” رواه البخاري(3456)، ومسلم(2669).
“sungguh kalian akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kalian (Yahudi dan Nasrani) sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta” (HR. Bukhari 3456, Muslim 2669)
- Tidak mau serius belajar agama (bodoh dalam urusan agama). Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“من يرد الله به خيراً يفقهه في الدين” رواه البخاري(71)، ومسلم(1037).
“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, akan dipahamkan ilmu agama” (HR. Bukhari 71, Muslim 1037)
- Sering berdebat dan berbantah-bantahan dalam masalah agama.
- Mengatakan hal-hal tentang Allah atau tentang Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tanpa didasari ilmu.
- Tidak menuntut ilmu secara talaqqi kepada para ulama ahlussunnah yang mapan ilmunya dan istiqamah.
- Sembarangan dalam mengambil sumber ilmu agama, diantaranya dengan mengambil sumber ilmu agama bukan dari Al Qur’an dan As Sunnah. Juga dengan mengambil ilmu dari opini-opini, atau apa yang enak menurut selera, atau dari hikayat-hikayat, mimpi-mimpi, ramalan-ramalan, atau semacamnya.
- Mengklaim bahwa ada orang yang ma’shum (tidak mungkin salah) selain Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.
- Menerima pemikiran-pemikiran dan pandangan-pandangan soal agama dari orang-orang kafir dan orang-orang yang punya pemikiran nyeleneh.
- Menentang ajaran agama atau ekstrim dalam beragama.
- Berdusta atas nama Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.
Dan sebab-sebab yang lainnya, sebagaimana telah ditunjukkan oleh dalil syar’i maupun oleh realita sejarah.
Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/33575
—
Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslim.Or.Id
🔍 Hadis Tentang Waktu, Wahyu Pertama Rasulullah, Ayat Tentang Poligami Dalam Al Quran, Hadits Umar Bin Khattab
Artikel asli: https://muslim.or.id/18576-sebab-sebab-terjadinya-penyimpangan-agama.html